Custom Search

26 Oktober 2008

Osama bin Laden Bisa Tentukan Siapa yang Bakal Jadi Presiden AS ?

Washington (SIB)
Nama Osama bin Laden pimpinan jaringan Al Qaeda menjadi nama yang sangat diperhitungkan oleh negara AS. Bin Laden bahkan disebut-sebut bisa menentukan siapa yang akan menang dalam pemilu presiden AS. Hal itu terungkap dari pernyataan mantan penasehat anti-terorisme AS Richard Clarke dalam wawancara dengan CNN hari Kamis (23/10).
Seperti dilaporkan situs Eramuslim, Jumat (24/10), menurut Clarke, Osama bisa mempengaruhi hasil pemilu presiden tahun 2008 ini seperti yang dilakukannya dalam pemilu presiden tahun 2004 lalu. Menurut Clarke, Osama-lah yang telah “membantu” George W. Bush untuk kembali menjabat sebagai presiden AS pada pemilu tahun 2004 lalu.
“Apakah ia (bin Laden) sukses atau tidak, siapa yang tahu? Tapi ia merilis sebuah rekaman video pada saat Halloween, beberapa hari sebelum pemilu berlangsung. Dalam video tersebut, Osama mengatakan bahwa ia mendukung Senator Kerry (saingan Bush saat itu),” ujar Clarke. “Dia (bin Laden) tahu, jika ia terlihat mendukung Senator Kerry, hal itu akan membantu Bush untuk menjadi presiden lagi. Dan ternyata berhasil,” sambung Clarke.
Kerry sendiri pada tahun 2005 mengatakan, peristiwa serangan 11 September menjadi “hal yang sangat menentukan” pada pemilu tahun 2004 dan munculnya rekaman video bin Laden menutup kesempatannya untuk terpilih sebagai presiden AS dalam pemilu itu.
Meskipun dalam kampanyenya, Kerry menyatakan akan menangkap atau membunuh bin Laden. Ia juga mengatakan bahwa perang AS di Irak yang dimotori Bush, mengganggu target negara AS untuk menangkap bin Laden.
Untuk pemilu kali ini, yang akan digelar tanggal 4 November mendatang, Clarke memprediksikan bin Laden akan melakukan skenario yang sama, yang akan mengubah hasil-hasil polling yang menunjukkan adanya dukungan kuat terhadap kandidat presiden dari Partai Demokrat, Barack Obama.
“Sekarang kita tahu bahwa ia (bin Laden) ingin berusaha mempengaruhi pemilu. Kita tunggu saja kemungkinan akan muncul rekaman video seperti tahun 2004 itu, atau sebuah serangan.Tapi melakukan serangan akan lebih berat buat mereka, dan lebih mudah membuat sebuah rekaman video,” ujar Clarke.
Sebagai penasehat anti-terorisme sejumlah presiden AS, termasuk Presiden Bush, Clarke termasuk orang yang mengkritik kebijakan anti-teror Bush sebelum terjadi serangan 11 September dan keputusan Bush untuk menginvasi Irak. (eramuslim/f)