Custom Search

26 Oktober 2008

SMAN 6 Studi Banding ke Malang


Sukses Raih Adiwiyata, Pasang Target Adiwiyata Mandiri

BALIKPAPAN--Pihak SMAN 6 Kota Balikpapan meraih penghargaan atas diraihnya Adiwiyata-program penilaian sekolah berwawasan lingkungan. Bentuk penghargaan diberikan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dengan memberangkatkan sejumlah pihak diantaranya perwakilan SMAN 6, serta komite sekolah ke Malang, Jawa Timur.
“Upaya meraih Adiwiyata kami lakukan dengan menciptakan lingkungan sekolah yang bersih,“ ungkap Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Urusan Kurikulum SMAN 6 Balikpapan, Drs Sriyono MM.

Studi banding ke Malang, sambung dia, bertujuan untuk mempelajari kelebihan dan kekurangan yang ada sehingga SMAN 6 yang masuk kategori sekolah madya mampu mempertahankan Adiwiyata di tahun 2009.

“Atas diraihnya Adiwiyata, sejumlah pihak telah berangkat ke Malang, Jawa Timur untuk mengambil penghargaan. Sekaligus SMAN 6 dinyatakan berhak mengikuti lomba Adiwiyata tingkat madya Tahun 2009,“ terang Sriyono.

Untuk meraih penghargaan itu, tandasnya, bukan lah pekerjaan yang mudah. Butuh kesabaran dan keuletan, dalam membudayakan bersih dan sehat seluruh warga sekolah.

“Kita bukan untuk Adiwiyatanya. Yang paling penting keluarga besar dan lingkungan SMAN 6 bersih dan sehat,“ ujarnya saat dihubungi via selulernya Kamis (23/10).

Ia mengatakan, disini peran orangtua siswa cukup berpengaruh. Orangtua, diminta mengimbau agar anak-anak mereka tetap menjaga kebersihan terutama di kelas dan lingkungan sekolah.

Sebagaimana diketahui, penilaian Adiwiyata bukan semata sekolah tersebut bebas dari sampah atau tidak. Komposisi penilaiannya terkait dengan partisipasi aktivitas lingkungan. Komposisi penilaian itu adalah 40 persen untuk pengembangan kebijakan sekolah, 30 persen untuk kurikulum, 20 persen untuk kegiatan partisipatif dan 10 persen untuk fisik. Dari bobot-bobot yang tertera, sudah terlihat jelas betapa sekolah menjadi penting dalam tataran kebijakan. Untuk lebih memotivasi sekolah yang mendapat penghargaan Adiwiyata, dan mampu mempertahankan penghargaannya selama tiga tahun berturut-turut, maka sekolah tersebut akan mendapatkan penghargaan Adiwiyata Mandiri dari Presiden RI. Maka itu, setiap tahun sekolah bersangkutan akan tetap dipantau oleh tim penilai.

Sriyono pun mengatakan pihaknya bertekad untuk meraih Adiwiyata Mandiri tersebut. Langkah kedepan untuk meraih itu, yang pertama, lanjutnya, ia mengharapkan dukungan dari Pemerintah Kota (Pemkot). Yang kata dia, selain satu unit perangkat komputer, Pemkot Balikpapan telah menunjukan dukungannya dalam bentuk penyerahan dana binaan sebesar Rp 10 juta.

Kedua, katanya lagi, dukungan secara khusus dari komite sekolah agar tetap kompak dalam menjaga dan melestarikan kondisivitas sekolah. Ketiga, tentu saja peran aktif siswa dan guru.

“Dana Rp 10 juta itu rencananya untuk membuat taman di dekat kantin sekolah dan dekat ruang UKS. Kalau ada sisa, untuk pemeliharaan sekolah,“ sebutnya seraya mengharapkan bantuan pemerintah dalam pembenahan sekolah. Salah satunya serambi trotoar kelas yang masih perlu diperbaiki.

“Harapan saya, terutama untuk pemeliharaan, mudah-mudahan Pemkot bersedia membantu terutama dari materiil. Support dari dinas terkait juga kami butuhkan. Supaya sekolah tetap eksis menjadi sekolah sehat,“ harap pria yang kesehariannya sebagai Guru Matematika ini. “Saat ini kami masih menunggu kepastian dari Bapedalda. Katanya masih tunggu tender. Mereka mau menyumbangkan tong komposter,“ tambahnya.(bm-7/net)